Kamis, 21 April 2011

QRAK diliput KOMPAS

BEKASI (20/4): TIM KOMPAS MINGGU akhirnya datang untuk meliput QRAK, Rabu (20/4) tadi. Sekitar 25 orang praktisi QRAK bertatap muka langsung dengan tim peliput KOMPAS Minggu.  Mereka diwawancarai  dalam suasana santai dan familiar seputar terapi QRAK yang mereka lakukan; aktivitas QRAK sehari-hari sekaligus mejeng action saat diambil fotonya. Mereka adalah praktisi QRAK Bekasi, healer QRAK Jabodetabek dan healer e-Klinik QRAK.
Undangan yang bersifat mendadak ini dilayangkan sebagai gayung bersambut dari keinginan KOMPAS untuk meliput dan menurunkan topik “Keseimbangan Hidup bagi warga kota”, untuk Kompas terbitan Minggu 24/4 besok. Nara sumber utama wawancara adalah GM Rony Irianto, yang kali ini didampingi Master Zirvan dan Master Priyo SM. Kompas adalah salah satu media yang kita undang  saat Lokakarya Media partner QRAK (26/2) lalu, namun tidak hadir karena bertepatan sedang deadline.
Koordinasi lintas EO Jabodetabek yang dimotori mas Nanang (EO Bekasi) dan Novi (EO Jak1) berhasil menjaring teman-teman praktisi yang bersedia mbolos dan menyempatkan diri untuk datang bertestimoni. Itu pun banyak yang akhirnya tidak bisa hadir karena halangan. Tentu saja, acara yang berlangsung sukses ini tak lepas karena ditunjang fasilitasi penuh dari Bu Made (EO Bekasi) di House of QRAK Bekasi yang baru 2 bulan didirikan. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat berperan dalam acara ini.
Apa kesan wartawan Kompas? Kita bisa simak tulisannya pada terbitan Kompas Minggu (24/4) besok. Yang jelas, mereka terheran-heran karena menemukan komunitas penyembuh yang model terapinya tidak sebagaimana yang mereka kenal selama ini: Terapi dengan konsep telepati atau jarak jauh/distance healing yang tidak menyentuh pasien sedikitpun.  Fotographernya pun terlihat bengong sebentar kebingungan mengatur moment. Tapi sebentar saja dia sudah menemukan ide. Hasil fotonya? Lihat di terbitannya minggu pagi.
Apalagi ketika dikatakan bahwa hampir sekitar 80% proses terapi pasien pada klinik QRAK dilakukan lebih banyak dengan jarak jauh (distance healing). Permintaan pun datang melalui SMS, email, FB, dan medium handphone. Tak urung di akhir acara, fotographer pun akhirnya bersedia di healing. Apa komentarnya? “Wah, panas!, terasa ada aliran ke tubuh saya....., “ katanya saat diterapi Mas Janto, koordinator healer  e-klinik  yang mengerahkan kekuatan terbaru yang dilansir GM  Sabtu (16/4) lalu. Laser dan Inti HN!.
 =======================================================
Senantiasa terkirim "Rejeki, Keberlimpahan & Kesehatan"
=======================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar